Pengendalian lalang dengan herbisida harus menggunakan jenis herbisida yang bersifat sistemik (dapat diserap dan ditranslokasikan ke seluruh jaringan tanaman). Golongan glifosat (isopropil amina gliphosate) seperti Round Up, Kleen Up, Crash. Aplikasinya dengan cara disemprotkan pada fase pertumbuhan lalang aktif. Adapun tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut :
1. Semprot I (Sheet Spraying)
Penyemprotan I sebaiknya dilakukan pada saat pertumbuhan lalang mencapai tinggi kira-kira 30–40 cm dari permukaan tanah, pada saat dimana metabolisme aktif. Dosis bahan yang dipakai adalah 5-6 lt/ha herbisida glifosat dengan kebutuhan volume larutan kurang lebih 450 ltr air. Tenaga kerja yang dipakai adalah 6 HK/ ha. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
- Posisi nozzle maksimal setinggi permukaan lalang
- Penyemprotan dan pengadukan bahan harus merata
- Pakai knapsack sprayer dilengkapi SMV/CFR/Calibrator pada lance (gagang) menggunakan nozel ICI warna merah
- Jarak/lebar semburan antara satu penyemprot dengan penyemprot lainnya agar dijaga sehingga tidak ada lalang yang tertinggal
- Saat pengisian ulang alat semprot pada setiap titik diberi tanda atau bendera (flagging) untuk mencegah agar lalang tidak tersemprot dua kali
- Bila selesai penyemprotan turun hujan kurang dari 6 jam setelah penyemprotan, maka penyemprotan harus diulangi.
2. Semprot II (Spot Spraying)
Penyemprotan II dilakukan 3-4 minggu setelah penyemprotan I, dengan dosis 1–2 lt/ha dan dilarutkan dalam air sebanyak 150–300 lt. Kebutuhan tenaga kerja 1–2 HK/ha.
3. Wipping Lalang (Intensive)
Pekerjaan wipping lalang dikerjakan 3 minggu setelah pekerjaan spot spraying, tujuannya adalah melakukan penyapuan terhadap lalang yang masih tertinggal pada tempat-tempat tertentu. Tahapan pekerjaan wipping adalah sebagai berikut:
- Wipping 1 : 0,15 lt/ha Round up dengan 0,5 HK/ha
- Normal Wipping : 0,10 lt/ha Round up dengan 0,4 HK/ha
No comments:
Post a Comment